Jumat, 08 Juli 2016

Lombok Yuk (Part 1)

26 April 2016 
Trombosit 155.000

28 April 2016
Trombosit 143.000

30 April 2016 
14.30 jingkrak2 ga karuan karena trombosit sudah di angka 250ribuan Dong ayo ke Lombok jadi kita....uhuy...

4 Mei 2016 
Akhirnya duduk manis di DAMRI. Cukup 45 menit perjalanan dari terminal lebak bulus menuju Bandara Soekarno Hatta. Untuk saat ini DAMRI didepan halte busway terminal Lebak Bulus sebelumnya di pertigaan Pasar Jum'at. Saya bersama Dini menikmati perjalanan yang lengang pagi itu. Sesampainya di Terminal 1C sudah ada Uni Vivi menanti dan disusul Dina kemudian lalu mari kita cekrek bersama


Batik Air jadi pilihan travelling kita kali ini, kalau saya sih pingin cobain layanan full service versi premiumnya burung merah. Selain itu harganya pun cukup terjangkau dibandingkan tetangga sebelah.

Tepat 10.20 pesawat mulai take off dari bandara Soekarno Hatta poin plus tepat waktu. Astaghfirullah...astaghfirullah baru saja pesawat diatas udara 10 menit sudah terguncang saya terus mengucapkan dzikir dalam hati agar perjalanan ini lancar.
Dina :Mbak mumun nih mbak mumun akuh
Ana :foto dulu din
vivi : anteng dzikiran 

Bagi Dina ini pengalaman naik burung besi pertama kali jadi sedikit pucet juga nampaknya setelah guncangan sedikit tadi...hihihi..oh iya tak lama sesampainya kami di Lombok kami mendengar pesawat Etihad juga mengalami turbulensi  di hari itu.


20 menit setelah lepas landas mulailah para pramugari Batik Air membagikan makanan untuk para penumpang dan saya sambil menunggu mencoba inflight entertainment dengan melihat koleksi lagu yang tersedia di layar. Sebagai informasi tambahan untuk Batik Air tidak menyediakan earphone secara gratis namun kita dapat membelinya seharga Rp. 25.000 berhubung saya sudah searching di google jadi saya udah bilang sama pasukan saya untuk membawa earphone sendiri.
Pilih yang mana ya


Makanan pun sudah tersaji dihadapan saya kemudian kami ditawari untuk minuman karena tersedia teh, kopi, air mineral, dan softdrink. Saya lebih memilih teh dan air mineral. Sayapun mulai membuka isi dari kotak yang telah dibagikan karena ini perjalanan 1 jam kami hanya diberikan snack berat yang terdiri dari risol mayoinese, roti goreng, brownies. Sangat disayangkan karena roti dan risolnya sangat dingin padahal dikemas dengan alumunium foil. Sayapun memilih untuk makan risolnya saja dan membungkus roti goreng ke dalam tissu untuk dimakan nanti. Dan ini penampilannya 



Teh manis, roti goreng,risol mayonese,brownies,air putih

Tepat pukul 13.15 kami tiba di Bandara International Lombok, ada perbedaan 1 jam antara Jakarta dan Lombok, jadi waktu tempuh kurang lebih 1 jam 10 menit. Setibanya di Lombok International Airport (LIA) kami sudah di jemput oleh supir rental bernama Pak Sahlan yang saya tau nomornya melalui blogs seseorang, kalau boleh dibilang ini rental yang cukup murah kami mulai pake dari pukul 13.00- 20.00 dengan biaya Rp. 300.000 sudah termasuk bensin dan sopir. Karena ternyata hari itu Pak Sahlan belum bisa mengantar kami jadilah kami diantar oleh Pak Husni sepupunya. Baru Esok harinya kami diantar oleh Pak Sahlan.

Destinasi pertama kami adalah Pantai Tanjung Aan, Bukit Marese, Pantai Kuta dan Desa Sade, yang letaknya berada di Lombok Tengah. Perjalanan memakan waktu kurang lebih 1 jam. Jalanan Lombok yang amat mulus dan sepi membuat jarak yang jauh pun tak terasa. Untuk masuk ke dalam kawasan tersebut kami hanya membayar uang parkir Rp. 10.000


Jangan membayangkan pantai ancol ketika sampai di Pantai Tanjung Aan ini  ya karena ya beda jauh lah...hohoho...Pasir putih seperti tepung ditambah gradasi air laut dari hijau tosca ke biru laut menambah keindahannya. Sungguh beda dengan pantai Ancol hihihi... Tujuan utama kami adalah Bukit Marese.  bukit marese salah satu tempat yang lagi instagramable banget deh. Panasnya jangan ditanya hihihi...tapi itu yang dicari kalau mau adem,duduk manis depan TV sambil nyalain kipas dan nonton dari TV. Untuk sampai ke atas bukit lumayan terjal. Sayangnya kami datang saat musim kemarau  jadi rumput-rumput pun mulai mengering. Saat menuju bukit marese kami berpapasan dengan wisatawan dari negara tetangga diapun menyemangati kami. Setibanya diatas bukit marese hamparan laut bergradasi membuat saya takjub dan bersyukur bisa melihatnya...seger bangett...dari kejauhan nampak pantai batu payung. Gambar-gambar kami bisa menjelaskan keindahannya


So Happy
Marese Hill



Bukit Marese
Pantai Tanjung Aan
From Dina's File

Selanjutnya kami menuju Pantai Kuta , ketika Kuta tidak hanya dimiliki oleh Bali hihihi.... Sepanjang kami menuju Pantai Kuta hanya berpapasan dengan para wisman yang motoran duh serunya ya..mereka menikmati banget alam Indonesia sepertinya. Pantai Kuta ini agak berbeda dengan pantai-pantai lainnya karena butiran pasirnya berbentuk seperti butiran lada..airnya jernih sekali pingin sih nyemplung tapi kami masih menuju tempat lain dan malas untuk bongkar-bongkar pakaian. 

pasir berbentuk butiran lada 

Jernihnya Air di Pantai Kuta 

Puas bermain di Pantai Kuta kami pun menuju ke Desa Sade, Desa Sade merupakan salah satu Desa Adat yang dijadikan sebagai tempat wisata di Lombok. Apa yang menarik dari Desa ini tentunya adat istiadat yang masih kental. Kebanyakan orang mengetahui kalau di Desa Sade ini lantai rumahnya yang dipel dengan pupup kerbau dan ternyata benar temans.... Kok bisa emang ga bau? sewaktu saya berkunjung sih tidak tercium bau aneh. Jadi sewaktu kami datang di Desa Sade ini kami sudah ditemani oleh seorang Pemandu dari Desa Sade setelah itu kami diajak masuk ke Desa tersebut dan kami dikumpulkan di sebuah Aula yang juga merupakan tempat pertemuan warga di Desa Sade  awalnya kami diberi informasi mengenai bagaimana kehidupan di Desa Sade. Tentang kawin culik...hah kawin culik...

Dahulu kala jika seorang pria menaksir seorang perempuan, sang pria akan menculik si wanita tanpa sepengetahuan keluarga wanita. Setelah itu keesokan paginya sang pria datang melamar ke rumah sang wanita dan setelah itu mereka menikah. Uniknya budaya itu masih ada hingga kini hanya saja zaman yang semakin maju membuat mereka mudah janjian dengan alat komunikasi handphone hingga tidak sampai terjadi salah culik. Kok bisa salah culik atau malah diambil temen sendiri hihihi..jadi sih kata si pemandu kami saat itu dia bilang kalau semisal yang culik temannya kalau temannya suka juga dengan perempuan tersebut ya bisa jadi maksud hati minta tolong malah diambil sama temannya. 

Oh iya waktu kami memasuki salah satu rumah di Desa tersebut kami baru tau kalau untuk anak perempuan tidurnya dekat dengan dapur dan beralaskan tikar. Pemandu kami sempat memberikan tantangan kepada kami kalau ada yang lagi ngepel dengan pupup kebo kami diajak untuk ngepel bareng Oh My God hahaha mimpi apa semalem. Tapi sih kami bersyukur ternyata lagi gak ada yang ngepel oke fix gagal nginem disini kenapa sih kok mesti pake pupup kerbau katanya sih lebih awet gitu dan cepat kering. Salah satu syarat perempuan yang bisa dinikahi di desa ini harus bisa menenun ketika saya mencoba untuk menenun iya juga sih secara harus teliti sabar dan kreatif itu artinya kalau mau jadi ibu ya harus jadi orang yang sabar..ihiyyyy

Serius kursus Tenun 

little brother
Desa Sade meyakinkan kami kalau Indonesia itu kaya penuh dengan budaya dan adat istiadat sebelum meninggalkan Desa kami sempat berbelanja buat saya ketika mereka mencoba untuk menjual hasil karya mereka itu artinya dapat memajukan perekonomian daerah tersebut. Ada kotak untuk dana sukarela dari para pelancong yang datang ke Desa tersebut. 

Lalu  berlanjut cari makan. Sambil menuju Kota Mataram kami mampir di rumah makan Cahaya dekat bandara. Malam ini kami akan menginap di rumah mbak Dyah Sekar salah satu teman yang saya kenal melalui grup BackPacker JogloSemar. Malam itu kami tiba di rumah mbak Dyah pukul 20.00 setelah bebersih dan rapih-rapih kami makan malam bersama lupakan diet  malam itu ada salah satu rekan BPJS juga yang sudah hadir namanya Lek Joem jadilah kami bertukar cerita malam itu sambil sesekali cekikikan. Maklum itu kali pertama kami bertemu setelah sebelumnya hanya melalui Whatsapp. 


Nasi,ayam goreng, ayam suwir pedes,buncis

Baru secuil keindahan Lombok kami dapatkan hari itu tapiiiii udah bisa bilang keren bingo...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar