Jumat, 05 April 2013

Yogya untuk ke... #2


Yogya Untuk Kesekian #2


Sabtu 9 Maret 2013 


Selepas menyantap pecel sayur di depan Malioboro mall aku pun berjalan kembali menuju penginapan untuk packing. Setelah itu kami keluar untuk menuju Pasar Beringharjo naluri gatal seorang perempuan yang tidak tertahan adalah belanja. Dan ini waktunya shopping. Sebagian toko pun belum buka mengingat kami sudah hadir di Pasar Beringharjo  pukul 08.00. Dari beberapa toko yang kami jelajahi jam pun bergerak cepat dan sudah menunjukkan pukul 10.00. Beberapa baju untuk seragam pun sudah di tangan dan saya pun bergegas keluar dari Beringharjo untuk menahan nafsu belanja. Haus yang melanda lalu ku berikan guyuran air dawet hitam nan segar. Selepas itu kami menuju Mirota salah satu toko favorit yang harus kusinggahi jika pergi ke Jogja.


















Puas merasakan suasana Jl.Malioboro kami pun pergi ke penginapan untuk check out. sesuai dugaan taspun beranak pinak. Kamar sudah rapih badan sudah wangi ini saatnya check out sambil menunggu adzan Dzuhur berkumandang akupun duduk di depan kamar. Tak lama datanglah seorang bapak separuh baya dan terjadilah obrolan kecil diantara kami. Sang Bapak ternyata berasal dari Madiun dia asyik bercerita bagaimana senangnya jika berkunjung ke Jogja. Dia hanya mengatakan suasana nggak bisa dibeli mbak..okeh kita Toss-an pak. Tak lama istrinya muncul dan meyapaku sambil memberikan pelukan hangat karena kami akan pulang. Oghh sungguh kota ini memang tentram bagaimana tidak kami bukan saudara bukan  juga sahabat tapi satu pelukan hangat di kota besar memberikan sejuta arti bagiku serasa di rumah sendiri. Sayang kami baru berjumpa di sisa waktu kami menginap karena kami sibuk dengan belanja...dan Madiun pun melemparkan saya kepadanya...kepada seorang pria tegap hitam manis yang pernah mengisi hari-hari sebentar tapi mencabik hati bertahun-tahun lamanya..dia dan dia..

Selepas Sholat Dzuhur kami pun beranjak meninggalkan Losmen Laras Hati menuju wates. Sebelum pulang kamipun makan di Gudeg Yu Djum melihat daftar menu rasanya tak percaya jika masih ada menu dengan harga Rp. 5.000. Setelah perut ini kenyang oleh masakan Djogja kami pun berjalan menuju kilometer 0 untuk naik kendaraan menuju Gamping. Alhamdulillah kami dapat tempat duduk dan perjalanan menuju Gamping pun ditempuh dalam waktu 15 menit saja. 

Selepas turun dari bis jalur 15 kami  bergegas mencari kendaraan menuju Wates dan akhirnya kami menaiki kendaran ini cukup satu jam untuk sampai di Wates dan kami disuguhi hamparan sawah nan indah sepanjang perjalanan.

Sesampainya kami di Wates kami pun beristirahat. Karena badan ini terlalu lelah yang tak disadari.

Minggu 10 Maret 2013
Tiket sudah ditangan menuju Lebak Bulus tercinta. Berat rasanya meninggalkan tempat ini tapi kehidupan terus berjalan dan saya harus kembali pada rutinitas harian. 
15.00 saya sudah berada di dalam bis Sumber Alam dengan biaya gratissss...kok bisa?? ini adalah salah satu kenikmatan jika sering berpergian dengan bis Sumber alam. Jika kita memberli tiket Sumber Alam sebanyak 10 tiket dalam batas waktu yang tidak di tentukan dengan satu nama pemesan maka kita berhak untuk mendapatkan 1 tiket gratis.


Pukul 17.00 bis pun bergerak meninggalkan Kutoarjo menuju pemberhentian-pemberhentian selanjutnya. Tak terasa sampai juga di Ajibarang salah satu Rest Area yang dimiliki oleh bis ini sambil melihat-lihat menu makanan aku pun tak memilih apapun hanya membeli sedikit oleh-oleh untuk rekan kerja dan ibuku.

Kembali kedalam bis ibu yang duduk disampingku pun pindah senang bukan main diriku itu artinya aku akan duduk sendiri..yihaaaa.. Bis pun berjalan meninggalkan Rest Area namun ternyata ada seorang penumpang laki-laki yang baru hadir dan dia memilih duduk disebelahku..oughh tidak. Seperti biasa obrolan kecil terjadi darimana mau kemana..setelah terjawab mataku pun merem plek yach aku memang ngantuk sangat. 

06.00 bis pun sampai di terminal Lebak Bulus dengan sempurna dan saya pun bergegas turun ada rutinitas pagi yang harus sesegera mungkin saya lakukan.

Ternyata perjalanan sendirian itupun menyenangkan berinteraksi dengan orang sekitar memungkinkan kita mendapatkan pengalaman yang tidak bisa terbeli. Modalnya adalah Percaya jika Tuhan selalu melindungi dimanapun kita berada dan menjadi orang baik tak akan pernah salah.